Dewi
Umronih Yusuf
Email:
dewishah@gmail.com
PENDAHULUAN
Proyek
Kemanusiaan merupakan salah satu bentuk BKP MBKM yang membuka kesempatan kepada
mahasiswa untuk belajar secara langsung dari dunia nyata dengan mempraktikkan “experiential learning”. Program yang
memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengembangkan kegiatan kemanusiaan, baik
secara mandiri maupun melalui yayasan atau organisasi kemanusiaan. Agar
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lancar, terencana, dan terukur, petunjuk
teknis yang menguraikan proses dan peran setiap pihak sangat diperlukan. Oleh karena
itu, Petunjuk Teknis Proyek Kemanusiaan ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan
bagi berbagai pihak.
Kebijakan
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM) merupakan salah salah satu kebijakan
dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu program dari kebijakan MB-KM
adalah hak belajar tiga semester di luar program studi yang bertujuan
meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar
lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai
pemimpin masa depan bangsa yang unggul, dan siap menjadi pemimpin dengan
semangat kebangsaan yang tinggi. Salah satu bentuk kegiatan pembelajaran sesuai
dengan Permendikbud No. 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1 dapat dilakukan di dalam
program studi dan di luar program studi meliputi 8 program salah satunya adalah
Proyek Kemanusiaan.
Proyek
Kemanusiaan merupakan program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa
mengembangkan kegiatan kemanusiaan secara mandiri yang dibuktikan dengan
penjelasan atau proposal kegiatan kemanusiaan. Proyek Kemanusian dapat
berbentuk kegiatan sosial untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang
disetujui Perguruan Tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.
Berbagai
Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun
2020 Pasal 15 ayat 1 dapat dilakukan di dalam program studi, yakni
magang/praktik kerja di Industri atau tempat kerja lainnya, melaksanakan proyek
pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti
pertukaran mahasiswa, melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan,
membuat studi/proyek independen, dan mengikuti program kemanusiaan.
Semua kegiatan MB-KM harus
dilaksanakan dengan bimbingan dari dosen. Kampus merdeka diharapkan dapat
memberikan pengalaman kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensi
mahasiswa secara utuh, siap kerja, atau menciptakan lapangan kerja baru di
bidang kesehatan. Proyek
kemanusiaan bidang kesahatan memberikan kesempata kepada mahasiswa untuk
melatih sikap empati, simpati, kerjasama, menghargai perbedaaan serta
kecerdasan spiritual . Mahasiswa seperti memiliki laboratorium sosial
kemanusiaan untuk berbagi dengan mengenali kebutuhan manusia secara
keseluruhan.
METODE PENELITIAN
Sebanyak
58 responden menjawab melalui google form dari mahasiswa Program Studi Sarjana Kebidanan dan Kesehatan
Masyarakat BPI Jakarta. Responden menjawab sekitar proyek kemenusiaan yang
dilakukan, Adapun proyek kemanusiaan berhubungan dengan sikap sosial dan
spiritual mahasiswa dengan mempelajari fenomena di masyarakat secara
menyeluruh. Penelitian sendiri dilakukan dengan metode kualitatif dengan
melakukan pendalaman kepada responden dalam dunia kesehatan yang dirasakan langsung oleh
masyarakat yang tidak mampu. Penelitian ini bertujuan ingin memahami bagaimana
minat mahasiswa kepada proyek kemanusiaan yang sudah berjalan selama ini.
PEMBAHASAN
Program proyek kemanusiaan adalah program
pelibatan mahasiswa dalam kegiatan kemanusiaan yang bersifat sukarela dalam
jangka waktu yang singkat (satu atau dua semester). Mahasiswa terlibat dalam
kegiatan proyek kemanusiaan baik secara mandiri maupun mengikuti
lembaga-lembaga nasional atau internasional yang melakukan kegiatan kemanusiaan
di Indonesia. Mengingat banyaknya bencana yang telah terjadi di Indonesia, baik
bencana yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, erupsi gunung berapi,
tsunami, bencana hidrologi, dsb, maupun bencana yang disebabkan adanya konflik
sosial. Mahasiswa yang memiliki jiwa muda didorong terlibat dalam berbagai
bentuk proyek kemanusiaan melalui program-program yang bersifat preventif
maupun kuratif, sehingga diharapkan dapat membantu pemerintah Indonesia yang
telah memberikan perhatian serius terhadap dampak kemanusiaan
Guna
menyiapkan mahasiswa yang mampu untuk beradaptasi dengan perubahan sosial,
budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang sangat cepat, keterampilan
mahasiswa harus dipersiapkan agar lebih peka terhadap tuntutan zaman. Proses
Link and match ini tidak hanya berhubungan dengan DUDI (Dunia Industri Dunia
Usaha), namun juga dengan masa depan yang berubah dengan cepat. Perguruan
tinggi harus mampu merancang dan menerapkan proses pembelajaran yang inovatif
agar mahasiswa dapat mencapai hasil belajar yang mencakup aspek afektif,
kognitif dan psikomotor secara tepat dan relevan. Kebijakan MB-KM diharapkan
menjadi jawaban atas permintaan tuntutan zaman yang terus berkembang. Kampus
Merdeka merupakan bentuk pembelajaran yang otonom dan fleksibel di perguruan
tinggi yang bertujuan untuk menciptakan budaya kreatif dan inovatif guna
memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa
yang bermacam-macam.
Proyek
kemanusiaan ini merupakan salah satu bentuk BKP MB-KM melalui model
pembelajaran yang menekankan pada pengalaman langsung atau disebut dengan
experiential learning dari permasalahan-permasalahan yang nyata dan sesuai
dengan konteks masyarakat. Pada Proyek Kemanusiaan, mahasiswa diberikan
kesempatan untuk mengikuti dan mengembangkan kegiatan kemanusiaan baik secara
mandiri atau bergabung dengan yayasan dan organisasi kemanusiaan. Guna
menjadikan proyek kemanusiaan yang dilaksanakan mahasiswa berjalan sistematis
dan efektif, maka diperlukan petunjuk teknis mengenai tata laksana dalam Proyek
Kemanusiaan. Oleh sebab itu, modul proyek kemanusiaan ini disusun sebagai
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan bagi pihak-pihak yang terlibat.
Proyek
Kemanusiaan merupakan program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa
mengembangkan kegiatan kemanusiaan secara mandiri yang dibuktikan dengan
penjelasan atau proposal kegiatan kemanusiaan. Proyek Kemanusian dapat
berbentuk kegiatan sosial untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang
disetujui Perguruan Tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.
Proyek Kemanusiaan
merupakan program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa
mengembangkan kegiatan kemanusiaan secara mandiri yang dibuktikan dengan penjelasan
atau proposal kegiatan kemanusiaan . Proyek kemanusiaan dapat berbentuk
kegiatan sosial untuk sebuah Yayasan
atau organisasi kemanusiaan yang disetujui Perguruan Tinggi, baik di dalam
maupun luar negeri.
Adapun proyek kemanusiaan
sendiri terbagi 2 yaitu (1). Proyek
Kemanusiaan Skema Kemitraan , Proyek
Kemanusiaan Skema Kemitraan yakni kegiatan yang dilakukan dengan cara mahasiswa
melamar menjadi volunteer pada mitra yayasan atau organisasi kemanusiaan yang
disetujui Institut Teknologi Indonesia , baik di dalam maupun luar negeri. (2).
Proyek Kemanusiaan Skema Tanggap Darurat Proyek Kemanusiaan Skema Tanggap
Darurat, yakni kegiatan yang dilakukan dengan cara mahasiswa, terjun langsung
melaksanakan Proyek Kemanusiaan tanggap darurat bencana.
Penelitian yang dilakukan kepada 58 mahasiswa
Program
Studi Kebidanan dan Kesehatan Masyarakat BPI Jakarta menjawab 83,3 % minat
terhadap proyek kemanusiaan dengan
jumlah 48 orang. Adapun alasan yang paling diminati adalah :
(1). Membantu warga yang membutuhkan, ini
menjadi penting untuk mahasiswa akan peran penting dirinya di masyarakat. Semakin
mahasiswa dikenalkan dengan membentu masyarakat lebih awal akan mengasah
kemampuan kecerdasan emosi dan spiritual. Bagi mereka mahasiswa yang mengikuti
proyek kemanusiaan akan lebih peduli kepada sesama dan mudah tersentuh hatinya
untuk menolong orang lain.
(2). Menambah ilmu dan wawasan, Mahasiswa
semakin bertambah ilmunya dengan bergabung dalam proyek kemanusiaan. Ada
interaksi sosial yang sangat aktif , mendorong kolaborasi sosial leboh cepat,
Ketika mahasiswa berbagi ilmu kepada masyarakat yang sulit maka secara otomatis
ilmunya akan semakin bertambah dengan cepat . Ilmu yang didapatkan dalam hal
ini bukan hanya sebatas pengetahuan secara logis namun juga pengetahuan secara
intuitif.
(3). Menciptakan hubungan manusia lebih baik .
Proyek kemanusiaan yang dilakukan akan membuat manusia menjadi lebih mulia dengan manusia lainya. Semakin
lebih cepat berinteraksi dengan masyarakat umum akan membuat mahasiswa memiliki
kepekaan sosial dan moral. Hubungan manusia semakin menjadi lebih baik pada
saat setiap manusia memberikan kontribusi nyata untuk manusia lainya lainya.
Dalam teori The7Awareness disebutkan bahwa “Kalau
pisau di asah oleh batu, manusia di asah oleh manusia lainya”.
(4). Membangun jiwa sosial, keberhasilan
seseorang tidak hanya diukur oleh seberapa pintar dirinya ketika berada di
sekolah namun sebuah kemampun dalam mengelola kecerdasan sosial. Jiwa sosial
seseorang akan menjadi kuat pada saat berhubungan langsung dengan masyarakat
secara nyata. Hubungan manusia dengan manusia lainya semakin kuat pada saat
terbangun kematangan secara keceradasn sosial di masyarakat.
(5). Mencetak kemaandirian , proyek sosial
yang terjadi melatih mahasiswa memiliki kemandirin dalam berpikir dan bertindak
. Melihat langsung upaya mengambil keputusan yang cepat dalam menyelesaikan
masalah adalah hal nyata yang harus diambil bersama. Insan-insan mandarin terbentuk
ketika terjadi kontak sosial dengan masyarakat yang lebih membutuhkan seperti
halnya mahasiswa yang memberikan pendamingan kesehatan di masyarakat.
6). Melahirkan kompetensi antar mahasiswa,
Hal ini sangat penting, ketika sesama
mahasiswa berlatih untuk saling mengeluarkan kemampuan dirinya yang
terpendalam. Hal ini seperti ungkapan “Turun gunung”, mahasiswa tidak hanya
mempelajari pelajaran di kampus namun meeka dilatih mengambil keputusan dan
melewati masa kritis dan sulit ketika bertemu dengan harapan, cita-cita namun
tidak pernah menjadi nyata.
(7).
Membangun kesadaran sosial bermasyarakat yang melahirkan empati dan
simpati. Inilah bagian penting dari keceradasan sosial, moral dan spiritual.
Ketiga keceradasan tersebut disampaikan scara langsung pada saat mahasiswa
bertemu dengan masyarakat yang memiliki latar belakang yang berbeda, setiap
orang yang dilayani dalam proyek kemanusiaan melahirkan “one minute awareness”
dalam kehidupan mahasiswa untuk memiliki daya juang sukses dalam pendidikan.
Sementara
10 mahasiswa memilih tidak tertarik dengan prosentase 17, 7 % , alasan utama dari mereka adalah karena tidak
mengenal dan memahami tentang tujuan proyek kemanusiaan, alasan yang kedua
adalah rasa nyaman yang berlebihan dan
yang terkhir adalah tidak siap terhadap keadaan yang tidak pasti. Mahasiswa
yang memilih untuk tidak tertarik dalam proyek kemanusiaan disebabkan karena
mahasiswa sendiri belum pernah terjun langsung dalam program proyek
kemanusiaan. Responden yang memilih minat terhadap proyek kemanusiaan
diantaranya adalaah mereka telah pernah mengikuti proyek kemanusiaan di waktu
sebelumnya sehingga manfaat dari adanya proyek kemanusiaan telah diterima lebih
dahulu.
Responden yang tidak tertarik dengan Proyek
Kemanusiaan bisa disimpulkan masih mengalami informasi yang minim sehingga
cenderung menolak, ketika diberikan pemahaman dengan jelas akan membuat mahasiswa Program Studi Kebidanan
dan Kesehatan Masyarakat BPI akan lebih dekat dan lebih memahami kebutuhan
masyarakat dalam dunia kesahatan masyarakat secara prima. Proyek Kemanusiaan
melahirkan motivasi dan kesadaran diri bagi mahasiswa untuk memberikan yang
terbaik dalam dunia nyata.
KESIMPULAN
DAN SARAN
KESIMPULAN
Atas
dasar permasalahan-permasalah yang dipaparkan pada pembahasan disimpulkan bahwa
untuk meningkatkan minat terhadap Proyek Kemanusiaan dibutuhkan langkah-langkah yang terukur
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Membangun
kerjasama lebih luas dengan masyarakat sekitar kampus sehingga kontribusi
nayata kampus dalam proyek kemanusiaan menjadi lebih terasa manfaatnya.
2. Semakin
banyak menempatkan mahasiswa di dalam proyek kemanusiaan yang berada di
daerah-daerah tertentu dalam bidang kebidanan dan layanan kesehatan masyarakat
dengan diberikan target dan evaluasi yang terukur agar setiap tahun lebih baik
dalam program Proyek Kemanusiaan.
3. Membuat
loka karya dengan mengundang nara sumber Alumni
kampus yang telah mengikuti proyek Kemanusiaan yang mengalami kehidupan
lebih baik dengan jaringan proyek kemanusiaan.
4. Membuat
pelatihan motivasi kepada mahasiswa sehingga memiliki motivasi yang tinggi
dalam melayani orang lain secara suka rela. Pelatihan ini sangat penting agar
kesadaran berbagi dan melayani tumbuh lebih cepat dan kuat di hati mahasiswa.
SARAN
Oleh karena itu kami juga memberikan saran
berupa : (1). Mendorong program studi untuk memberi kemudahan dalam bantuan
dana proyek kemanusiaa lebih banyak dari sebelumnya (2). Melibatkan peran
masyakarat lebih banyak lagi dalam melakukan kerjasama dengan pihak kampus
untuk mendorong lebih banyak lagi mahasiswa mengenal program Proyek Kemanusiaan
secara baik (3). Dukungaan pihak dosen ikut menyampaikan dalam perkulihan
pentingya proyek kemanusiaan bagi mahasiswa agar lebih cepat berinteraksi
dengan masyarakat dalam dunia kesehatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Baharuddin
Lopa, 1996, Al quran dan Hak-Hak Asasi Manusia,
Yogyakarta,
Penerbit PT Dana
Bhakti Prima Yasa
A.
M, Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
Jakarta:
RajaGrafindo
Persada, 2010
Munandar,
Utami, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta: Rineka
Cipta, 2009
Nawawi,
Hadari, Hakekat Manusia Menurut Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1993.
Sarwono, Sarlito.W. 2001.Psikologi
Sosial: Psikologi Kelompok dan
PsikologiTerapan. Jakarta: Balai Pustaka
Sarwono, Sarlito.W. 2003.
Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Purwanto,
Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Karya, 1996.
Sadeli,
Sukanda, Bimbingan Akhlak yang Mulia, Jakarta: Yayasan Pendidikan
Islam Amal Sholeh,
t.th
Yusuf, N. Q. (2013). The 7 Awareness. 7 The awareness of the heart and soul of being human is
above average, Gramedia Pustaka Utama.
Yusuf, N. Q. (2013). One Minute Awareness. One minute that changes fate, discover the leverage of
success, run as fast as a nimble deer,Gramedia Pustaka Utama.
Yusuf, N. Q. (2008). The Heart of Awareness. 7
Awareness of the heart and soul of being human above average, Hikmah.