Kakak beradik bernama Rae Sremmurd, menciptakan lagu viral berjudul "No Flex Zone" , yang berarti area untuk orang-orang yang santai, bersikap seperti dirinya sendiri, dan tidak pamer atau pura-pura menjadi pribadi yang berbeda. Zaman sekarang ini dalam media sosial istilah "Flexing" menjadi kata yang sering diucapkan, Dalam bahasa gaul atau slang words, kata 'flexing' merupakan kata yang memiliki arti untuk orang yang suka menyombongkan diri, biasanya pamer kekayaan. Orang yang 'flexing' dianggap suka berbohong memiliki banyak kekayaan dan pundi-pundi uang, meski realitanya tidak. Banyak yang berpendapat bahwa kata 'flexing' juga berarti orang yang palsu, memalsukan atau memaksakan gaya agar diterima dalam pergaulan .
Dewasa ini , semakin banyak orang kaya , yang mengaku kaya dan memamerkan kekayakaan di media sosial, bahkan disebutkan dengan istilah Sultan di daerah tertentu, menjawab ini jadi saya teringat sebuah aforisme "poverty screams but weakth whispers", hal ini menunjukan bahwa semakin orang itu kaya sebenarnya maka tidak akan "berisik" atau ramai membahas tentang keuanganya. Semakin kaya justru mereka semakin membutuhkan privasi. Lihat bagaimana orang-orang kaya di jagad ini seperti Elon Musk., Jeff Bezos, Bernard Arnault. Bill Gates.Larry Page.Mark Zuckerberg, Sergey Brin dan Steve Ballme justru semakin sederhana dan tidak menunjukan kemewahan. Jadi saya ingat Mentor saya pernah mengatakan bahwa " kalau kamu sudah kaya beneran, bahkan menggunakan kaos dalam saja orang tahu bahwa sebenarnya kaya".
Di Indonesia tahun 2017 ada pasangan suami istri menggunakan kekayaan untuk mendapatkan uang, memamerkan kekayaan untuk mendapatkan kepercayaan , bahkan menunjukan di "IG" plesiran ke Paris dan Luar negeri lainya, mengumpulkan uang jamaah umroh dan ternyata penipuan, akhirnya harus mendekam di penjara karena semua kemewahan itu adalah palsu. Istilah ini dinamakan "Flexing". Ada banyak laki-laki yang belum memiliki rumah namun telah memiliki mobil mewah dari pinjaman ke bank dengan harapan mendapatkan pasangan yang terhipnotis oleh kemewahan palsu. Ketika ada seorang perempuan tertarik dan akhirnya menikah dan bercerai ketika mengetahui bahwa kekayaanya adalah palsu.
Flexing adalah gaya hidup zaman now yang sekarang telah mendunia terutama negara yang sedang berkebang dan maju seperti China. Teman saya di Perancis memberitahu bahwa pelanggan yang mengantri membeli tas mewah ternyata datang dari negera yang sedang berkembang dan maju , sementara negera yang sudah terbiasa maju seperti Eropa dan Amerika tidak lagi membutuhkan "flexing", kerana mereka fokus kepada kualitas dan rasa nyaman. Saya sendiri sedikit kaget dan hanya senyum-senyum sendiri ketika banyak acara yang menunjukan kemewahan bahkan saldo tabungan seseorang sebagai bentuk pengakuan bahwa dirinya memang kaya .
Bebarapa siaran langsung media sosial anak milineal yang kaya menunjukan semua kekayaan keluarganya, tiba-tiba masuk di kolom komentar dari Dirjen Pajak RI, semuanya menjadi sulit karenanya. Dalam dunia marketing juga "fkexing" sering digunakan untuk menarik pelanggan. Bahkan sekarang ini ada organisasi di dunia yang melatih perempuan untuk memiliki suami orang kaya dengan melakukan Flexing, ada devisi pelatihan bagi mereka yang menyasar calonya, dari mulai bagaimana foto dengan latar belakang mewah atau juga menggunakan tas atau sepatu yang memukau karena mahalnya, bahkan diajarkan bagaimana membalas wa yang menunjukan orang kaaya membalasnya. Ada yang berhasil menggaet artis atau atlet yang kaya walau pada akhirnya hanya kecewa.
Menarik ungkapan dari Alan Watts "There are a great many people accumulating what they think is vast wealth, but it’s only money." - Alan Watts. Dalam pandanganya Ada banyak sekali orang yang mengumpulkan apa yang mereka anggap sebagai kekayaan yang melimpah, tetapi itu hanya uang. Yah , hanya sebatas uang, itu saja.