Nanang Qosim Yusuf kali ini menulis bersama istrinya Dewi Umronih Yusuf tentang The7Awareness of Excellence Parenting, sebuah wawancara belum lama ini dari majalah Transhuman kepada suami istri yang sama-sama lulusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
"Bagaimana perasaan ibu Dewi, diajak menulis pertama kali oleh suami yang memang notabenya adalah penulis terkenal?
Saya ikut beruntung dan bahagia, saya sendiri mempersiapkan selama kurang lebih 2 tahun dengan belajar lagi kuliah S2 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, memiliki suami yang cerdas dan produktif dalam menulis adalah suatu kebahagiaan bagi kami di keluarga.
Kalau boleh dibocorkan, point manakah yang menjadi bagian penting dalam penulisan ibu di buku ini?
"Semuanya berawal dari anak kembar kami bernama Zaara dan Zyvaa, ternyata mendidik dan memberikan pelajaran kepada anak kembar tidak sama dengan memberi pelajaran kepada anak sendiri, 5 tahun pertama adalah masa terberat yang, karena memiliki anak kembar semuanya serba dobble, contoh ketika kaka Zaara sakit, maka adiknya yang sehat juga harus berobat, hal yang berat adalah ketika menyusui dan mereka rebutan ASI sehingga ada salah satu yang ASI kurang, berdampak kepada kekebalan dirinya dari sakit, Zyvaa sendiri adalah yang ASInya sedikit sehingga lebih sering sakit daripada kakaknya. Lalu bagaimana kita sebagai orang tua tidak membanding-bandingkan antara anak kita yang hanya beda 2 menit sementara kepintaran dan sifatnya berbeda, hal ini membutuhkan latihan khusus, saya beruntung bersama-sama suami mempelajari dengan cepat sehingga memiliki anak kembar justru memotivasi kami dan juga mereka berdua sendiri"
"Tips apakah yang ingin bu dewi sampaikan kepada orang tua yang sedang membaca artikel ini?
Wahai ayah bunda , setiap anak yang lahir dari rahim kita memang adalah anak kita, namun sesungguhnya adalah amanah terberat dari Allah kepada kita, semuanya adalah miliknya, maka sebagai orang yang diberikan amanah jangan sampai kita sia-siakan amanah tersebut, memberikan makanan bukan hanya kepada badan saja namun juga kepada jiwa mereka agar badan dan jiwa tumbuh berkembang bersama-sama. Banyak orang memberikan makan kepada badan anak-anaknya sementara pikiran dan jiwa sama sekali tidak tersentuh. Inilah kesadaran baru yang ingin disampaikan oleh saya dan suami bahwa kesadaran ini diramu dalam 7 kesadaran yaitu thinking, silence, success, soul, wisdom, vision, surrender.
Sekarang saya akan beralih bertanya kepada Pak Naqoy
Bagaimana perasaan anda pak, bisa bekerjasama menulis dengan istri tersayang?
"Super bahagia, sangat dan sangat bahagia"
Harapan apa yang ingin anda sampaikan dari buku The7awareness of Excellence parenting ini?
"Tentu saja saya berharap buku ini bisa memberikan inspirasi, motivasi dan tool sukses dimasa depan dengan cara tidak mengulangi kesalahan yang sama namun diulang-ulang, karena banyak orang tua melakukan kesalahan yang sama dan diulang-ulang, biarlah kesalahan itu menjadi masa lalu namun yang terpenting kita tidak mengulanginya lagi bahkan menjadi titik kesadaran untuk perubahan yang nyata, oleh karena itulah dalam buku ini juga ada latihan perubahan yang akan dipandu selama 21 hari serta inspirasi hebat dari Bunda Dewi Naqoy sendiri.
"Saya mendengar kalau pelatihan parenting ini bisa gratis diadakan, bagaimana sayaratnya pak untuk sekolah atau lembaga?"
"Iya benar, arti gratis artinya saya dan bunda Dewi tidak usah dibayar secara profesional buat orang tua atau guru yang mau mengadakan seminar atau kelas Parenting , salah satu yaratnya adalah peserta diwajibkan memiliki buku parenting tersebut, karena ada yang harus di tanda tangani dan harus ada yang di isi sebagai bagian dari evaluasi orang tua?.
Kemana mengubunginya pak naqoy ?
"Hubungi langsung ke NAQOY CENTER (021) 75872807, 081905666479, 081905666479 email rumahkesaadaran@ymail.com, www.the7awareness.com, www.the7awareness.com