AWARENESS OF SILENCE
By :NAQOY (Pakar Kesadaran Indonesia)
Awareness of silence adalah tangga kedua dalam The7Awareness Training, dalam buku yang saya tulis berjudul The7Awareness & The Heart of 7 Awareness dijelaskan bahwa manusia diatas rata-rata memiliki rumus "silence", ketenangan hati yang luar bi
asa. Manusia rata-rata selalu Stimulus & Respon (setiap aksi selalu ada reaksi), sementara manusia diatas rata-rata ada rumus diantara S-R adalah 'silence". Jika kita ingin menjadi pribadi yang hebat dan prokatif maka harus mengaktifkan rahasia "silence" dalam hati kita sendiri.
Suatu hari seorang ibu menceritakan kisah nyata di sekolah anaknya, hpnya berbunyi dan seseorang menelpon dan memberitahu bahwa anaknya mengalami kecelakaan terjatuh dari lantai 4 sekolahnya, dan diceritakan bahwa sekolah telah membawa anaknya di ruang operasi, ibu diminta ke rs sekarang juga namun karena anaknya kritis harus mentransfer sejumlah uang diatas 100 juta (ini adalah contoh stimulus), sang ibu langsung panik, bingung dan tidak terkontrol (respon), lalu ibu ini mengikuti arahan sang penelon, segera melakukan tranfer kepada seseorang yang baru dikenal lewat hpnya, setelah ditransfer dirinya segera menuju sekolah terlebih dahulu, namun apa yang terjadi ternyata kata gurunya anaknya sedang belajar dikelas. Uang 100 juta raib dalam waktu yang sangat singkat, sesingkat penipu di tlp pada dirinya.
Rahasia "awareness of silence" dari Nabi Muhammad SAW
Sebelum meninggal Rasullah meminta Sahabat Bilal memanggil semua sahabat ke masjid, dalam waktu singkat para sahabat datang dan berkumpul di masjid. Beliau duduk dg lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yang tengah dideritanya. Kemudian Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Wahai sahabat-sahabatku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah subhanaahu wa ta ala itu adalah satu-satunya Rabb yg layak di sembah?” Semua sahabat menjawab dengan suara bersemangat, ” Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kepada kami bahwa sesungguhnya Allah subhaanahu wa ta ‘ala adalah satu-satunya Rabb yang layak disembah.
Kemudian Rasulullah bersabda:
“Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka.”
Kemudian Rasulullah bersabda lagi, dan setiap apa yg Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat. Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yang menjadikan para sahabat sedih dan terharu. Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia. Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua. Adakah aku berhutang kepada kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut. Karena aku tidak mau bertemu dengan Allah dalam keadaan berhutang dengan manusia.”
Ketika itu semua sahabat diam, dan dalam hati masing-masing berkata “Mana ada Rasullullah berhutang dengan kita? Kamilah yg banyak berhutang kepada Rasulullah”.
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali. Tiba-tiba bangun seorang lelaki yg bernama UKASYAH, seorang sahabat mantan preman sebelum masuk Islam, dia berkata: “Ya Rasulullah! Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa”.
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Sampaikanlah wahai Ukasyah”.
Maka Ukasyah pun mulai bercerita:
“Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tersebut tidak kena pada belakang kuda, tapi justru terkena pada dadaku, karena ketika itu aku berdiri di
belakang kuda yg engkau tunggangi wahai Rasulullah”. Mendengar itu, Rasulullah berkata: “Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, maka hari ini aku akan terima hal yg sama.”
Dengan suara yg agak tinggi, Ukasyah berkata: “Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah.”
Ukasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian. Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah pada Ukasyah. “Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah. bukankah Baginda sedang sakit..!?”
Ukasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah.Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, kemudian Fatimah bertanya: “Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?”
Bilal menjawab dg nada sedih: “Cambuk ini akan digunakan Ukasyah utk memukul Rasulullah”
Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata:
“Kenapa Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sedang sakit, kalau mau mukul, pukullah aku anaknya”.
Bilal menjawab: “Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua”.Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikan kepada Ukasyah.Setelah mengambil cambuk, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah. Tiba-tiba Abu bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata: “Ukasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yg pertama beriman dengan apa yg Rasulullah sampaikan. Akulah sahabtnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku”.
Rasulullah : “Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah” Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah. Kemudian Umar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata:
“Ukasyah..! kalau engkau mau mukul, pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya, itu dulu. Sekarang tidak boleh ada seorangpun yg boleh menyakiti Rasulullah Muhammad. Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku..!.”
Lalu dijawab oleh Rasulullah :
“Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dg Ukasyah”.
Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah, tiba2 berdiri Ali bin Abu Talib sepupu sekaligus menantu Rasulullah .Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: “Ukasyah, pukullah aku saja. Darah yg sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah”.
Lalu dijawab oleh Rasulullah :
“Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dengan Ukasyah” .
Ukasyah semakin dekat dg Rasulullah. Tiba-tiba tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah yaitu Hasan dan Husen. Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon. “Wahai Paman, pukullah kami Paman. Kakek kami sedang sakit, pukullah kami saja wahai Paman. Sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah, dengan memukul kami sesungguhnya itu sama dengan menyakIiti kakek kami, wahai Paman.”
Lalu Rasulullah berkata: “Wahai cucu-cucu kesayanganku duduklah kalian. Ini urusan Kakek dg Paman Ukasyah”.
Begitu sampai di tangga mimbar, dengan lantang Ukasyah berkata:“Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini.”
Rasulullah memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta beberapa sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah didudukkan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi:
“Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju, Ya Rasulullah”
Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah.
Tanpa berlama-lama dalam keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yg sangat indah, sedang beberapa batu terikat di perut Rasulullah pertanda Rasulullah sedang menahan lapar.
Kemudian Rasulullah berkata:
“Wahai Ukasyah, segeralah dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Nanti Allah akan murka padamu.”Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah , cambuk di tangannya ia buang jauh-jauh, kemudian ia peluk tubuh Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam seerat-eratnya. Sambil menangis sejadi-sejadinya, Ukasyah berkata:
“Ya Rasulullah, ampuni aku, maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dg tubuhmu. Seumur hidupku aku bercita-bercita dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka. Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah…”
Rasulullah dg senyum berkata:
“Wahai sahabat-sahabtku semua, kalau kalian ingin melihat ahli Surga, maka lihatlah Ukasyah..!”
Semua sahabat meneteskan air mata. Kemudian para sahabat
bergantian memeluk Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam .
SILENCE IS GREAT
Ketika Ukasyah memberikan stimulus Nabi Muhammad saw hatinya tetap silence, hatinya tenang dan percaya bahwa Allah akan selalu membimbing, bagaimana dengan kita, apakah kita termasuk orang yang proaktif atau justru sebaliknya reaktif.
(Baca buku The7Awareness & ikuti kelas training The7Awareness Juli 2019 selama 3 hari, hub PT KESADARAN INDONESIA (021) 75872807, 081905666479, 081287475463 klik www.the7awareness.com
foto : training the7awareness untuk pegawai milineal PLN UID BANTEN.