By NAQOY (Motivator Kesadaran, Pemecah Rekor MURI sebagai Pembicara dengan peserta 18.000 )
Apakah sebenarnya impian dan angan-angan pikiran kita ?, saya memiliki teman yang berjumpa tahun baru kemarin di Puncak, dirinya mengatakan "saya sudah memiliki impian sudah 4 tahun lalu tapi satupun belum terwujud, saya pikir lebih baik ga usah memiliki impian malah bisa terwujud" katanya. Saya menjawab "Bagaimana kalau dibalik seperti ini yang ga direncanakan saja berhasil, apalagi kalau direncanakan insya Allah lebih berhasil". Teman saya tersenyum dan menganggukan wajahnya menandakan setuju.
Dalam The7Awareness Training impian seseorang akan mudah tercapai bahkan bisa tercapai jika seseorang memiliki rahasia 3 H ini yang bisa sama-sama kita coba bersama. Setiap bulan minimal saya mendapatkan testimoni dari peserta yang mengikuti The7Awareness Training tentang "Dream Come True", seperti peserta di Jawa Barat yang sebelumnya guru honorer kemudian menjadi PNS dengan mengirimkan bukti diterima diirinya. Dua bulan sebelumnya ada peserta dari BUMN yang mengatakan bahwa sebelumnya penyakitnya selalu dikatakan sulit sembuh kembali bahkan puluhan RS sudah didataginya, jari telunjuknya selama ini jika ditekuk terasa sakit luar biasa, setelah mencoba latihan "silence" dalam 21 hari dengan afirmasi alhamdulillah diberikan kesehatan kembali oleh Allah SWT.
Impian menjadi nyata sementara angan-angan hanya sebatas keinginan yang tidak benar-benar datang datang dari hati namun hanya sebatas persepsi, saya ingin contohkan 2 hal ini, teman saya mengajakl istrinya ke Mall di Jakarta,ketika mau pulang ada sebuah bazar, siapa saja membeli paket pembersih 200.000 akan mendapatkan undian mobil Xenia warna putih,.selama 4 jam dia dan istrinya menunggu pengumuman sambil berharap dan berdoa semoga keajaiban datang kepadanya, ketika diumumkan ternyata bukan dirinya yang disebut, keduanya saling menatap dan berkata "sudah yah bu, kita pulang saja, belum beruntung". Apakah keinginan suami istri ini disebut impian, saya mendefenisikan bukan impian namun "angan-angan" karena ketika mobil xenia tidak dimiliki namun hatinya "biasa-biasa saja".
Bereda ketika suami istri ini pulang dan bertemu dengan anak kecilnya yang berprilaku sedikit berbeda karena penytakit aneh yang belum ditemukan namanya, keinginan membawa anaknya berobat dan anaknya sehat kembali adalah Impian, karena dalam impian ada istilah "sense of urgency", bahwa jika tidak sampai membawa anaknya berobat ke alternatif maka dirinya sedih dan merasa terpukul, maka impianya ada nyata dan hidup di hatinya.
UMROH KESADARAN
Tahun lalu saya, istri dan emak bapak melaksanakan umroh kesadaran, mengapa saya namakan umroh kesadaran karena motivasi umroh lahir ketika suatu malam saya berdiskusi dengan emak bapak di kampung "apa kita menunggu haji saja mak, atau sambil menunggu haji kita berangkat umroh terlebih dahulu, semoga pulang dari Umroh kita dipanggil lebih cepat untuk haji" kata saya. Sebelum menjawab emak saya menangis mendengar kata-kata Umroh, karena terbayang akan sholat dan berziarah ke makan Nabi Muhammad Saw.
Mendengar dan melihat emak menangis menjadi "sense of urgency " untuk saya bahwa dalam 1 tahun entah dibulan manakah akan berangkat bersama menuju Umroh, alhamdulillah semuanya dikabulkan dan dimudahkan oleh Allah. Lalu pertanyaanya adalah bagaimana jika ada anak yang orang tuanya sudah berkali-kali ingin umroh namun belum juga diberangkatkan oleh sang anak, bisa jadi umroh bagi orang tuanya adalah impian sementara bagi anaknya hanya sebatas "angan-angan" saja.
Love,
NAQOY POINT CENTER