(Cuplikan buku teranyat Unconditional Happiness karya Naqoy)
“Pada akhirya memaafkan akan membuat kita menjadi pemenang
bukan pecundang, pemenang sejati adalah orang-orang yang bisa memaafkan ”
Nanang Qosim Yusuf
Master Trainer The7Awareness
P
|
ara tokoh-tokoh yang merubah peradaban dunia adalah orang-orang yang berjiwa pemaaf,
lihatlah mereka yang berjiwa hebat justru menemukan kemenangan dalam hidupnya. Mahatma
Ghandi, seorang yang menginspirasi India sehingga akhirnya bisa membuat
negara yang paling ditakuti waktu itu (Inggris) bisa meninggalkan India tanpa
dengan kekerasan mencapai kemenangan karena kekuatan memaafkan. Mother
Theresa, pintu maafnya sangat luas sehingga bergaul dengan mereka yang
terkena penyakit leprapun tidak menular padanya. Nelson Mandela, kemenanganya sehingga menjadi pemimpin yang di
hormati dikerenakan kekuatan memaafkan
kepada musuh-musuh politiknya yang
memenjarakan dirinya. Buya Hamka,
cendekiwan Muslim yang ketika itu sering memberikan pemikiran yang berbeda
dengan Seokarno sehingga dijebloskan dipenjara, bahkan mengalami perlakuan yang
tidak nyaman namun ketika diminta untuk mensolatkan Soekarno beliau
melakukanya, mengapa namanya sangat hebat sampai sekarang, tentu saja karena
kekuatan memaafkan dalam hatinya.
Soekarno ketika diakhir pemerintahanya
mengalami banyak tekanan dan sebagian ujian bahkan ada yang menceritakan harus
meninggalkan istana dengan ketidakberdayaan berhasil memaafkan sehingga tidak
terjadi perang saudara diantara kita. Seoharto, ketika diturunkan di masa
pemerintahanya oleh mahasiswa dalam reformasi berakhir dengan khusnul khatimah, tidak ada perlawanan
atau memerintahkan militer untuk melawan mereka, sehingga lagi-lagi Indonesia
terbebas dari perang saudaranya, tentu saja masih banyak para tokoh-tokoh negeri
yang berhasil menjadi teladan untuk kita belajar menjadi pribadi yang pemaaf.
Orang-orang yang berjiwa pemaaf akan menemukan jalan damai dalam kehidupanya,
menikmati hidup bagaikan syurga, bisa merasakan nikmatnya syukur dan ikhlas
yang sesungguhnya. Sementara mereka berjiwa pendendam walau seringkali terlihat
sukses namun sesungguhnya dalam jiwanya terdalam ada kegelisahan dan kemarahan
yang terus dibakar oleh keadaan, ratusan gallon air jika disiramkan pada
dirinya tidak akan berpengaruh sama sekali. Kebencian, kemarahan bagaikan api
yang membakar rumah yang terbuat dari kayu, sangat cepat dan hanya akan membuat
kita menyesal tiada kira.
Seperti
kita ketahui bersama bahwa kemarahan hanya akan berakhir dalam penyesalan,
permusuhan dan dendam hanya akan membuat
kita merasakan “neraka” bahkan sebelum saatnya nanti. Hidup yang penuh
ketidaktenangan dan hidup penuh kepanikan hanya semakin membuktikan kepada diri
kita bahwa derita sedang kita jalani. Jiwa-jiwa amarah bukan hanya orang lain
yang disalahkan, bahkan kepada dirinya sendiripun menjadi salah satu target
kemarahan. Pada kesimpulanya adalah mereka yang bisa memaafkan akan menjadi pemenang sesungguhnya, memenangkan "nafs amarah" menjadi "nafs muthmainnah".
Life Training & Character Building Leadership
The7Awareness with Naqoy Call 087878289001, 0813-3824-8162 klik
www.the7awareness.com