CUPLIKAN NOVEL MY NAME NAQOY
Panggung seluas 30 M X 20 M, Istora Senayan 26 September 2009, ada 18.000 orang yang siap mendengarkan apa yang akan aku sampaikan, Suara MC hampir saja selesai untuk memanggil namaku, dibelakang 18.000 orang aku bersembunyi melihat antusiasme mereka, hatiku tetap gelisah, bukan karena grogi atau takut, hanya saja pikiranku belum bisa sepenuhnya hadir di Istora Senayan, pikiranku sedang menerawang jauh memikirkan perempuan istimewa, ibu dari Zaara Zyvaa yang sedang sakit hampir 20 hari ini, sesaat memikirkanya, sesaat terganggu oleh suara MC yang dengan penuh antusias memanggil namaku.
"Kita akan belajar kepada orang penting ini, seorang mantan marbot, office boy di masjid fathullah UIN Syarif Hidayatullah Ciputat sekarang menjadi konsultan transformasi di BUMN, Bukunya sudah banyak kita temukan, The7Awareness, One Minute Awareness, The Heart of 7 awareness dan yang lainya, sekarang usianya baru 29 tahun, hari ini kita akan sama-sama memanggil Penutur Kesadaran Indonesia, Bapak Nanang Qosim Yusuf atau Naqoy)" suara Mc jelas memudarkanku tentang istriku yang sedang sakit.
"Bismillah" doaku sebelum melangkah
Aku berjalan melewati ribuan peserta yang bertepuk tangan, lampu sorot terus saja tidak pernah bergeser kepadaku, di depan ada 4 orang yang membuka jalan dan dibelakang ada 4 orang yang menjaga, hari yang melelahkan namun luar biasa. Ratusan tangan mencoba menyalamiku, beberapa dari mereka beruntung aku balas salam, sebagian karena waktu tidak sempat. Aku akhirnya sampai diatas panggung
"Apa kabar semuanya?" kataku menyapa
"Luar biasaaaaaa' kata merea
"Hari ini sangat penting, benar-benar sangat penting, disinilah kita akan memilih, apakah mau menjadi pribadi diatas rata-rata atau tetap memilih dibawah rata-rata, semuanya ditangan kita pilihanya" kataku
Mereka terdiam, lalu aku lanjutkan"Saya ada disini karena satu hal, ingin berbagi apa yang saya dapatkan, dan ingin kalian semua juga bisa menjadi diatas rata-rata dalam bidang anda masing-masing".
Aku menceritakan bahwa aku minta doa atas kesembuhan istrikuyang sedang berada di rumah kampung halamanku, Brebes-Cirebon, mereka semua mendoakan sambil mengatakan "Aamiin".
#Doa mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin
Panggung seluas 30 M X 20 M, Istora Senayan 26 September 2009, ada 18.000 orang yang siap mendengarkan apa yang akan aku sampaikan, Suara MC hampir saja selesai untuk memanggil namaku, dibelakang 18.000 orang aku bersembunyi melihat antusiasme mereka, hatiku tetap gelisah, bukan karena grogi atau takut, hanya saja pikiranku belum bisa sepenuhnya hadir di Istora Senayan, pikiranku sedang menerawang jauh memikirkan perempuan istimewa, ibu dari Zaara Zyvaa yang sedang sakit hampir 20 hari ini, sesaat memikirkanya, sesaat terganggu oleh suara MC yang dengan penuh antusias memanggil namaku.
"Kita akan belajar kepada orang penting ini, seorang mantan marbot, office boy di masjid fathullah UIN Syarif Hidayatullah Ciputat sekarang menjadi konsultan transformasi di BUMN, Bukunya sudah banyak kita temukan, The7Awareness, One Minute Awareness, The Heart of 7 awareness dan yang lainya, sekarang usianya baru 29 tahun, hari ini kita akan sama-sama memanggil Penutur Kesadaran Indonesia, Bapak Nanang Qosim Yusuf atau Naqoy)" suara Mc jelas memudarkanku tentang istriku yang sedang sakit.
"Bismillah" doaku sebelum melangkah
Aku berjalan melewati ribuan peserta yang bertepuk tangan, lampu sorot terus saja tidak pernah bergeser kepadaku, di depan ada 4 orang yang membuka jalan dan dibelakang ada 4 orang yang menjaga, hari yang melelahkan namun luar biasa. Ratusan tangan mencoba menyalamiku, beberapa dari mereka beruntung aku balas salam, sebagian karena waktu tidak sempat. Aku akhirnya sampai diatas panggung
"Apa kabar semuanya?" kataku menyapa
"Luar biasaaaaaa' kata merea
"Hari ini sangat penting, benar-benar sangat penting, disinilah kita akan memilih, apakah mau menjadi pribadi diatas rata-rata atau tetap memilih dibawah rata-rata, semuanya ditangan kita pilihanya" kataku
Mereka terdiam, lalu aku lanjutkan"Saya ada disini karena satu hal, ingin berbagi apa yang saya dapatkan, dan ingin kalian semua juga bisa menjadi diatas rata-rata dalam bidang anda masing-masing".
Aku menceritakan bahwa aku minta doa atas kesembuhan istrikuyang sedang berada di rumah kampung halamanku, Brebes-Cirebon, mereka semua mendoakan sambil mengatakan "Aamiin".
#Doa mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin