Kupeluk jiwamu, yah itulah yang bisa ayah lakukan sayang. Kamu semakin besar dan bertambah besar, ayah terkadang malu padamu dan pada Tuhanmu, belum bisa menjadi ayah yang hebat sayang. Ayah yakin dan percaya tidak ada yang namaya kebetulan. Kelahiranmu 7 tahun yang lalu adalah awal pembuka pintu rizki bagi ayah, mungkin saja ayah selamanya masih tidak dianggap oleh kakek dan keluarga besar bundamu sayang kalau tanpa kehadiranmu.
Ayah ingin bercerita singkat siapa ayah ketika kamu masih dalam alam rahim sayang. Ayah adalah seorang asisten dosen yang memiliki penghasilan 600.000 persemester, sejak awal bertemu bundamu, hati ayah sudah jatuh dan penuh kasih padanya, hanya saja bundamu dulu sudah memiliki pasangan yang layak dan pantas, dibandingkan ayah ketika kuliah hanya sebagai tukang penjaga sepatu dan tukang bersih-bersih WC di Masjid, setiap habis kuliah ayah langsung lari dan menjaga sepatu sampai malam. Hampir ayah jarang menikmati masa-masa kuliah yang sepoerti teman-teman ayah lakukan, kelak kalau kamu besar kamu akan tahu aktivitas apa yang teman-teman ayah lakukan, seperti panjat tebing, aktif di organisasi mahasiswa dan yang lainya.
Tapi takdir membawa ayah harus siap menjalani, ketika bundamu telah bertunangan dengan orang yang layak, justru ketika akan menentukan tanggal pernikahan malah mengembalikan cincinya kepada tunanganya, padahal setahu ayah tidak ada sama sekali cinta kepada ayah, entahlah sayang, apakah kebahagiaan hati dan ketenangan jiwa ada diatas cinta waktu itu sehingga bundamu memilih ayah yang sama sekali tidak pantas untuk bundamu.
Tubuh ayah yang kurus, penampilan yang norak, masa depan yang tidak jelas terlihat adalah gambaran ayah waktu itu, hanya saja bundamu memilih ayah, sebuah pilihan yang bukan hanya sulit namun melawan arus sayang. Ayah tahu, yang bunda kejar bukan cinta lagi, namun kebahagiaan, dan ayah bisa mewujudkanya, karena kebahagiaan itu ada didalam jiwa ini, dalam setiap kita dan ayah yakin bisa membahagiaan bundamu.
Menjelani takdir sebagai menantu yang tidak dibanggakan membuat ayah belajar tentang sebuah rumus yang namanya keikhlasan, tetap tersenyum ketika ada badai dan tetap yakin ketika kecemasan datang. Kadang ayah merindukan makan malam bersama Baba- Kakekmu dari bunda, hanya saja rasanya mustahil, karena dalam hatinya, mantu yang layak adalah yang dibatalkan pernikahanya oleh bundamu. Akhirnya Allah mengubah semua takdir ini sayang.
Rasanya tidak mungkin mengubah hidup ayah jika tanpa campur tangan Allah SWT, sejak kelahiranmu tanggal 7 mei 2007 semuanya berubah, senyumpun akhirnya tampak dari Baba-kakekmu yang selama ini kurang menyukai ayah, bahkan peristiwa yang rasanya tidak mungkin sebelumnya duduk bersama, berdampingan dan bicara lama, namun adanya kamiu sayang, ayah bisa memeluk satu, sementara kakek memeluk yang satunya. Walau mulut ini amsih sulit disatukan, namun adanya kamu jiwa ayah dan Baba disatukan, mungkin saja kamu sayang meminta kepada Allah agar ayahmu dan kakekmu bisa bersatu dalam kasih sayang.
Ayah namakan kamu Zaara, yang artinya Bunga yang wangi, kehadiranmu membuat hati ayah dan keluarga be
sar ini kembali wangi seperti bunga yang indah, seentara kamu sayang ayah namakan Zyvaa, yang artinya seberkas cahaya surgawi, ayah yakin bahwa diatas awan yang gelap masih ada cahaya itu.
Terima kasih sayang, teruslah jadi cahaya dan bunga yang indah untuk menjadi amal baikmu selamanya. Belum cukup ayah mengucapkan syukur yang banyak kepada Allah, ayah dapat hadiah yang indah dengan lahirnya adik kamu sayang, yah dia ayah kasih nama Zeliyaa, penyemangat jiwa. Kini namamu ayah abadikan menjadi Z3 (Zaara, Zyvaa, Zeliyaa), sebuah nama yang indah untuk hidup yang penuh rasa syukur. Rasanya ayah ingin selalu memeluk jiwamu sayang, kau bukan saja anak biasa bagi ayah dan bunda namun menjadi malaikat yang penuh kasih, yang mempu meluluhkan hati yang keras yang selama ini dimiliki oleh Baba, akhirnya keputusan bundamu memang benar, yah memilih orang biasa yang sama sekali tidak layak dan pantas, karena ayah percaya sayang bahwa orang hebat itu adalah orang biasa yang punya hati luar biasa. Salam dari ayah yang menulis ini sambil menatapmu yang sedang tertidur pulas menikmati mimpi indahmu. Love hamesya (Ayah NAQOY)