Ini adalah #One
MinuteAwareness (OMA) dalam hidupku, satu menit yang membuat aku memiliki
semangat yang luar biasa. Sejak malam itu, aku memikirkan cara bagaimana aku bisa
mengubah hidupku yang biasa ini, aku
harus jadikan rasa
malu Bapak adalah
kekuatanku yang terpendam. Rasanya aku bisa merasakan sakitnya bapak dalam
menahan rasa ini. Rasa malu yang
mencerahkan kelak dalam hidupku, malam itu aku tuliskan dalam buku catatanku
sebuah renungan singkat setelah melihat air mata Bapak
AIR MATA BAPAK
“Ya Allah, terima kasih, malam ini aku bisa melihat Bapak menangis
Aku percaya,dibelakang itu semua ada takdir-Mu, rencana-Mu
Walau Bapak, Emak susah dan miskin namun aku harus memotong jalur
kemiskinan itu Ya Allah
Bagiku, selama ada Allah, tidak ada yang tidak mungkin
Yah, selama ada kemauan
Aku tahu masa depan adalah milik mereka yang mau memikirkanya,
merenungkanya, menjiwainya, melakukanya saat ini hal-hal yang baik dan hebat
Terima kasih Ya Allah air mata Bapak malam ini
Menyadarkanku satu hal bahwa aku harus berubah
Menjadi orang kaya
Menjadi orang sukses
Menjadi orang yang dihargai dan dibanggakan
Menjadi orang yang luar biasa
Aku ingin mengubah nasibku, jika diridhoi-Mu
Rasanya tidak ada yang tidak mungkin
Walau saat ini, dikursi dan dimeja balok ini aku duduk
Aku belum tahu, apakah aku harus kerja atau kuliah lagi
Namun satu hal, aku tidak ingin Bapak menangis lagi karena malu akan
pekerjaanya
Air matanya, sangat mahal, harus aku bayar dengan air mata kebahagiaanya
kelak
Sebuah pintu masa depan terbuka pelan-pelan
Dengan air matanya, sebuah air mata yang sangat mahal
Allah pasti memiliki tujuan, maksud dan harapan
Mengapa hamba-Nya yang jarang menangis, akhirnya menangis dihadapan anak
laki-laki tertuanya
Air matanya membuatku malu
Malu karena membuat Bapak
menangis
Terima kasih Ya Allah atas segala-galanya
Kalibuntu,
Juli 1997
Aku letakan
catatanku diatas meja balok itu, kutempel dengan lem “Glukol”, kubiarkan
melekat kuat, aku berharap bukan hanya menempel dalam meja balok saja, namun
peristiwa itu menempel kuat dalam hatiku yang terdalam. #One Minute Awareness,
satu menit yang mencerahkan itu aku simpan dalam hatiku, yah mungkin bukan di ruang yang mudah
disentuh oleh orang lain yang disebut “Sodr” atau “Qalb” bahkan “Fuad” akan
tetapi aku menyimpanya ditempat yang sulit dicuri oleh pencuri impian, yaitu “Lubb”, yah hatiku terdalam, akan
terpatri selamanya, selama aku masih hidup.