Nabi
Ibrahim adalah contoh Role Model yang bisa dijadikan teladan untuk kita
belajar berjiwa besar dan ikhlas. Bagaimana tidak, keikhlasan
membutuhkan contoh, cinta membutuhkan pengorbanan. Ketika seseorang
mengatakan cinta kepada orang lain maka sejak itulah cinta akan diuji
dengan cara berkorban, apakah waktu, tenaga atau bahkan materi sampai
kepada jiwa untuk menyelamatkan kekasih hatinya.
Idhul
Adha selalu memberikan penekanan yang kuat kepada kita semua untuk
belajar menjadi Manusia diatas rata-rata seperti Nabi Ibrahim, ketika
seseorang sangat mencintai sesuatu atau juga sesamanya melebihi Tuhanya,
disanalah cinta kita akan diuji oleh Allah. Kita belajar banyak bahwa
ketika kita diambil oleh-Nya apapun yang kita miliki,artinya kita akan
diganti dengan yang lebih baik dalam kehidupan kita namun dengan catatan
keikhlasan.
Hal
inilah yang menjadi kekuatan, itulah yang saya sampaikan dalam Khutbah
Idhul Adha di Masjid As-Sajadah Komplek Melati Mas BSD Tangerang
Selatan, Saya jadi ingat sebuah kisah yang ditulis dalam buku
The7Awareness bab IKHLAS. Suatu hari ada seorang anak bernama Jeni
diajak mamahnya belanja ke Hypermarket, lalu ia membeli kalung permata
palsu, namun dimata anak yang berusia 10 tahun ini, kalung itu adalah
asli. setiap hari ia bawa dan pakai kalung ini dan ia menganggap bahwa
kalungnya adalah harta termahal yang ia miliki.
Suatu
malam ayahnya mengetuk pintu dan meminta Jeni memberikan apa yang ia
miliki, namun jeni berat melepaskan kalung yang dimatanya adalah
termahal untuknya, lalu ayahnya datang kembali dan meminta, namun tetap
saja tidak ia berikan sampai akhirnya pada malam ketujuh ayahnya
memasuki kamarnya, dia melihat Jeni sedang menangis sambil memegang
kalung tersebut sambil berkata "Permataku, kau akan aku berikan untuk ayah, maafkan aku"
dengan air mata yang terus menetes ia berikan kalung tersebut. Ketika
Jeni memberikan kalungnya, ayahnya mengeluarkan kotak kecil berupa
kalung permata asli sambil berkata "Jeni, sejak malam itu ayah sudah siapkan kalung ini, hanya saja ayah membuthkan kamu ikhlas melepaskan yang lama ini".
Sahabatku
yang Great, serupa dengan Jeni terkadang kita sebagai manusia juga
sering dalam posisi yang hampir sama, namun keikhlasan selalu
mengajarkan kepada kita untuk menjadi pribadi yang tanggung, kuat dan
tegar dalam menjalani hidup. Selamat menemukanya sahabatku, selamat
mengambil intisari dari kekuatan ikhlas Nabi Ibrahim. Salam Great selalu
dari saya untuk anda semua.